30.7.11

SYAIR LIAR

Sendiri angkuh dalam tembok retak
Ada pembatas menghantam mimpi
Di sudut itu idiot menjadi abstrak
Maka kini dia menepi berapi-api

Jamur merayu semu menggapai
Psikedelika perkosa jiwa
Nikmat sesaat tercapai sebelum menjadi bangkai
Kini terjadi, putusnya nyawa

Jangankan luka yang melata
Hingga demi masa hati masih berdesir
Lidah berdosa ingat sekarang terbata
Dikubur mengubur terkubur kubangan pasir

22.7.11

KADO PERNIKAHAN

"Selamat menempuh hidup baru?" Berat berucap itu. Nampaknya aku masih ingin bermain perosotan, ayunan dan masak-masakan. Dulu masih bermayu hingga sekarang. Cepat terasa bermulai kenal dari usia 4, bersahabat dari angka 9, hingga kini aku dan kamu berjalan di angka 20. Dan sekarang menuju ke depan kamu memulai hidup baru dengan sahabat baru. Sahabat yang akan menjadi partner dimana kamu akan berketurunan baru.

Ada pelajaran baru ketika aku menulis ini. Selain sabar, ikhlas adalah opsi terpenting dalam menerimakan apa yang akan dan sudah terjadi. Selamatlah kamu wahai kawan, sahabat atau kakak yang aku sayangi. Kini aku akan senyum sepanjang masa jika kamu ikhlas dan sentosa menerima semua tantangan Pencipta ini.

Semoga berbahagia selalu menuju masa depan. Kelak kamu berevolusi menjadi seorang wanita. Aku yang masih perempuan berhina ria, berdoa selalu, mengharu maru demi dirimu. Aku berikhlas, kini hingga tiada batas waktu, maka kini aku berucap,

"Selamat menempuh hidup baru. Bukalah pintu baru, maka kamu akan menemukan dunia baru. Nikmatilah dengan tulus, maka kamu akan nyaman selamanya. Amiiin."


5.7.11

20

Dimulai dari kaca bening, pecah rapuh, terbengkalai lumpuh, dan kini kaca itu ingin menjadi berguna sekaligus berterima kasih bagi Anda, Kamu, Dia dan Mereka yang mengambil sekaligus memperbaiki pecahannya. Mungkin ketidakutuhannya hanya akan tetap berbekas tapi semoga kumpulannya itu kini bisa menjadi cermin untuk Kamu, Dia dan Mereka yang tidak bisa berkaca antara putih dan hitam. (Amin)

Mungkin awam memuja 17, namun saya lebih mengagungkan 20. Masa dimana Perempuan penuh proses pemilihan jalan menuju ke depan dan awal revolusi menjadi Wanita. Inilah 2, dengan bertambahnya angka, bertambah dewasa, bertambah cerdas, bertambah pintar, bertambah bijak, bertambah stabil. (Ingin, Harap, Cita... Semoga, Amin)

"Sir, terlalu bodohnya saya. Mohon maafkan sebelumnya. Kini, saya mengetahui, mengerti dan mengagumi kado darimu. Ya, WAKTU adalah KADO TERCANTIK yang Anda selalu beri di setiap bertambahnya angka pada hidup saya. Terima kasih banyak hingga sebenarnya syukur ini tidak hanya bisa terucap saja. Terima kasih. Saya sayang Anda Sir..."

 Terima kasih masih memberi umur yang cukup untuk berproduktif, hey Pemberi angka '2'. Detik yang dulu, detik yang lalu, detik yang sekarang dan detik yang akan datang semoga tidak akan usang saya luangkan dan usahakan menuju langkah perbaikan dan perubahan lebih indah. Setelah detik ini dan detik nanti, saya ingin meminta padamu wahai Pemberi, perpanjangkanlah umur saya untuk bisa membahagiakan Anda, Saya, Kamu, Dia, Mereka, Sekitar dan Dunia. (Tolong... Semoga, Amin)


Selamat Bertambah Dewasa, Dzikry Puji Gustina :)
Allah swt. dan diri sendiri menyayangimu :)

Selasa, 5 Juli 2011