27.2.12

SEBAGIAN

Jangan berkata sebagian jika belum memaklumi
Jangan berkata sebagian jika belum mengerti
Jangan berkata sebagian jika belum memaknai
Jangan berkata sebagian jika belum meyakini

Jika memang sebagian, sepantasnya berbagi
Jika memang sebagian, seharusnya membagi
Jika memang sebagian, semestinya terbagi
Jika memang sebagian, selayaknya dibagi


Inilah sebagian, yaitu kamu
Inilah sebagian, ialah saya
Inilah sebagian, itulah kita

1 jalan, 2 raga. Berbagi bersama, selalu berirama. Semoga selamanya.
| VERT

24.2.12

Sapa

Saya bersapa, kamu terdiam
Saya bertanya, kamu tenggelam
Saya berbisik, kamu terenyuh
Saya berteriak, kamu runtuh

Di sini saya memulai,
Lalu menyusui anak kata
Hingga mendewasakan mereka menjadi perempuan kalimat
Selanjutnya biarkan tua menjadi makna

Hanya sapa, berkata dan tiada | VERT

16.2.12

Detik & Manusia

Detik berjalan dan manusia berlari semampunya
Detik memberi lalu manusi menerima
Detik ialah guru hingga manusia khalifahnya
Detik berkesempatan mungkin manusia terus menggema

Manusia berlari dan detik masih memberi
Manusia menjalankan lalu detik masih berkesempatan
Manusia belajar hingga detik akhirnya mati
Manusia berkesimpulan mungkin detik ditiadakan

Detik akan saatnya berhenti
Detik mungkin kini mampu berdenyut
Detik sebenarnya akan mati
Detik hingga saatny akan hanyut

Manusia sebaiknya berbaik-baik untuk memperbaiki
Manusia seharusnya memang harus memanfaatkan keharusan yang ada
Manusia selebihnya tidak melebihkan apa yang sudah lebih
Manusia sekurangnya tidak perlu merasa kurang dengan kekurangannya

Detik dan manusia, segera perbaikilah
Baurkan dengan segala yang ada, karena itulah manusia dan detik
Biarkan bila berhenti, karena seharusnya hati-hati
Detik dan manusia, bersahabatlah

Hidup itu nikmat jika waktu masih menabung kesempatan.
| VERT

9.2.12

DIAM

Lecehan kata, topeng biadab mengatasnamakan superior. Kegelapan dan kejahatan membuyar dan membaur. Bukan bermaksud hiperbola atau menerka, namun inilah adanya. Baiknya diam tanpa rupa dengan datar seadanya. Pasrah tetapi menyaring, meraup sesuatu yang tak pantas kita bilang suci tapi kita bisa menjadi putih. Selalu dengan percaya takdir tanpa keterbelakangan dogma, akan ada saatnya. Jalan dimana Dia memberi dan menimbal balik atas langkah yang kita dan dia perbuat.

Tidak akan pernah berhenti dengan kata semoga dan amin. | VERT