24.1.12

Kota Hijau

Ilalang dan pohon selalu merimba dan selalu bersabda, bahwa itu adalah mimpi dari lanskap terekam sebelum tangga tercapai. Kota ini akan menjadi pelarian dimana abu-abu berhamburan menumpuk pada indera pencium. Bilamana alat-alat pembantu zaman kini mengganggu indera penglihat dan indra pendengar. Atau beberapa karya buatan masa kini yang menjadi budak sampah mengganggu indra perasa, baca saja perasaan.

Kota ini penuh dengan surga alam. Rindang, surganya indah terpandang hingga buat raga melayang. Inilah mahakarya yang diolah kembali atau mungkin suatu saat akan diperkosa para awam. Namun semoga tidak merugi, karena tidak akan pergi berlari selama kota ini masih penuh beberapa hijau yang berenergi.

Lanskap rupawan buat sastra ini dermawan. Penuh puji dan puitisi dalam tumpukan jeruji. Beremosi namun tenang dengan lembutnya harmonisasi. Produktif dan kreatif sebagai timbal balik bagi sisi kiri dan kanan atas kota ini yang memberi.

#30harimenulissuratcinta Hari #11 | V E R T

Meskipun kamu sebagai kota yang sangat berembun, pagi maupun malam, terima kasih atas penuh cinta yang mencair.

23.1.12

23

Bertemu kembali, masanya di angka 2 pada angka 23. Ingin merayakan namun nampaknya tidak sempat dan sepertinya memang tidak pantas untuk dijadikan keformalitasan hingga ajang ritual berulang. Saya menghela nafas, menguburnya dalam-dalam namun terhambur kembali. Ingin berair, tpi rasanya terlalu jalang.

(Kembali menghela nafas...)
Bagaimana bisa tuntutan selalu datang? Merunyamkan hingga semakin tersulam. Bahkan rumit semakin diimpit. Detak semakin menghentak. Oh, (Pencipta) kapan terakhir aku meminta sesuatu? Memohon sampai terus ingin menggapai yang terus dalam tangga dicapai?

Maaf, tolong, terima kasih, bila kamu memang dia-lah yang menciptakan keajaiban, ciptakanlah hari ini. Saya hanya meminta satu hari di tanggal ini. Selanjutnya, biarkan saya dan sebagian saya yang ciptakan keajaiban kasih setiap harinya. Penuhkanlah doa, harapan beserta keabstrakan yang tak terbentuk dalam hari-hari kami.
Agar kami terpicu, semakin banyak pertanyaan, semakin kami cerdas menjalani dan menjalankan hidup.

#30harimenulissuratcinta Hari #10 | V E R T

Lalu, sekarang, bisakah saya berkata, 'amin'?

19.1.12

19th January | Happy Birthday Joplin

'Ball and Chain' it's a song for the first time, i cried when I listen your voice. Oh, God! My fucking God! I adore her, my lady blues. Happy birthday Janis Joplin, my lovely inspiring woman.

I love you, always love you even you've died....

#30harimenulissuratcinta Hari #6 | V E R T
Ball and Chain is being echoed.

18.1.12

Hari Ke 5

Hari ke 5 bertemu dengan banyak kisah serta masalah. Terus mewabah. Bingung huruf demi huruf ini untuk siapa. Untuk dia yang bernama Tuhan di sana? Yang mereka bilang Penyayang dan Pengasih?

Hari ke 5 bersapa dengan banyak salah dan dampak batin yang melemah. Remuk rasanya entah ingin mengadu pada siapa. Baiknya pada dia yang bernama Tuhan saja? Yang mereka bilang penuh cinta dan rasa ampun?

Hari ke 5 ini entah surat cinta atau pun surat dengan penuh doa. Mungkin surat dengan sepenggal kata dengan isi keluh kesah di dalamnya.

Hari ke 5 saya nyatakan ini adalah surat dengan doa, penuh cinta, kasih dan harapan. Semoga terlaksana hingga mencapai yang mereka bilang surga.

Hari ke 5 ini masihkah kamu melihat saya, hey kamu yang bernama Tuhan? Masihkah kamu menyayangi saya ketika mereka sudah membenci saya hingga mendunia?

Hari ke 5 saya ingin bersuara, saya sayang kamu. Seperti apa pun, bagaimanapun dan dimana pun kamu, saya hanya bisa menopang pada kamu kelak nanti hancur, hey Tuhan.

#30harimenulissuratcinta Hari #5 | V E R T
Segitiga antara dogma-logika-perasa.

17.1.12

140 Kata

"Assalamualaikum mamang @DadaRosadaYeaah abdi resep kana twitna mamang. Hatur nuhun tos ngahibur pemirsa sapertos sayah. Salam muncrat eaaah!"

Sesuai tema #30harimenulissuratcinta untuk selebtwit, saya tujukan untuk mamang @DadaRosdaYeaah. Pendek pas dengan 140 kata tapi semoga menusuk ke dalam sanubari selebtwit tersebut. Entah apa yang terpikir dan ide bisa mengetuk pintu kreatifitas saya untuk menulis, tapi semoga tulisan ini bisa menghibur mamang dan pembaca lainnya.

Salam Bogoh,

VERTDUMMPIADA

#30harimenulissuratcinta Hari #4 | V E R T

16.1.12

Kepada Yang Terhormat

Kepada Yang Terhormat,
Saya tahu kamu terus menyindir perempuan pecinta Bulan. Tanpa tahu apa salahnya sendiri, karena egosentris yang meraja, maka kalian yang mengudara. Saya sebaiknya diam. Semoga kasih sayang yang melimpah dari universal bisa kalian dapat tanpa harus bergumul dengan keluarga utama, yaitu benci.

Kepada Yang Terhormat,
Saya merasa. Iya sangat berperasa. Kalian terus menggunjing perempuan berzodiak Cancer dibelakang maupun depan publik awam. Beberapa sisi berkata, kalian benar dan salah. Saya tidak mau memaknai apa arti benar dan salah, tapi semoga yang bernama Pencipta mau mengampuni sikap tanduk kalian dengan dia sebagai yang Penyayang.

Kepada Yang Terhormat,
Pernah berpikir ini adalah surat pembakaran hati dan batin untuk kalian? Terpikirkah kalian dengan logika terbuka ini adalah surat berisi doa dengan secuil cinta dan kasih sayang di dalamnya? Saya sayang kalian dan menyayangkan kalian. Sebaiknya potonglah tanduk tersebut dan segera lekas hilangkan batu dalam diri kalian.

Kepada Yang Terhormat,
Sesama makhluk yang berwujud, memiliki toleran dan harga, saya sayang kalian sebagai antar sesama. Semoga ada yang bisa mengampuni kalian dengan tulus melebihi ampun yang saya beri dengan beban. Lekaslah sehat, dan segeralah cari indahnya damai dan sayang dalam raga, jiwa dan asa kalian. Amin.

#30harimenulissuratcinta Hari #3 | V E R T

Quote Senin: "Lo kuliah buat lo dan orang tua lo. Bukan buat mereka yang ganggu hidup lo di lokasi akademik lo sendiri."

15.1.12

Janis Joplin - Trust Me

1:16 PM
Sebagianku, aku sedang mendengar lagu dari Nona Joplin. Kamu tahu kan dia Nona Blues yang aku suka? Hingga aku pernah menangis di lagu Ball and Chain untuk pertama kalinya tahu Joplin.

1:18 PM
Sebagianku, aku sedang menunggumu. Satu hari ya? Iya satu hari yang (sebenarnya) menyiksa. Lalu sendiri hanya ditemani layar redup, kamar gelap dan satu harmonisasi nada.

1:20 PM
Sebagianku, aku di sini terus mendengar lagu itu. Bukan romansanya, tapi isi dan untuk siapa lirik itu ditujukan. Ada beberapa pesan teruntuk kita pula. Jika mau emotikon ini :"> segera aku kirimkan untuk kamu, sekarang juga!

1:23 PM
Sebagianku, aku terus mengulang lagu Janis Joplin - Trust Me. Tolong, ini sesak tapi sesaat nampak. Biarkan aku terus dikejar rumput. Mendorongnya dan terus tumbuh. Kuat dan melihat dunia. Menyejukannya hingga besar bernafas bersama dunia yang disebut dunia kita.

#30harimenulissuratcinta Hari #2
| V E R T

Trust in me baby, trust in me baby,
Trust in my love, in my heart.
Keep the faith, baby, keep the faith in me, dear, in my love.

14.1.12

Hallo, Abu!

Hallo, Abu!
Perkenalkan saya Hijau. Ingatlah saya Hijau. Saya hanyalah seorang penyair. Amatir namun tak akan pernah getir untuk terus menjadi sebagianmu.

Hallo, Abu!
Saya sebagai hawa.Menjagamu agar kuat dengan sebagian rusuk yang mungkin sebenarnya selalu menusuk. Selalu, akan berusaha tak membuatnya busuk hingga terkutuk.

Hallo, Abu!
Saya jadul dan seorang yang gembul. Senang bergumul dengan huruf, kata dan kalimat. Semoga dengan ratusan huruf pun kamu cerdas untuk berasa bahwa 'dunia aku, dunia kamu, lalu dunia kita' akan semakin besar dan terus membesar melebihi Sirius.

#30harimenulissuratcinta Hari #1 | V E R T

Saya
dari masa lalu. Kamu dari masa depan. Kita...dari masa kini (semoga) hingga selamanya. (Amin)

13.1.12

DOA

Semesta...saya rindu Anda. Dimana pun keberadaanmu, saya menunduk malu di sudut bersarang ini. Malu pada Anda yang terus (sebenarnya) hanya melihat.

Semesta...saya meringis. Anda adalah pundak dimana ketika semua tangga runtuh. Saya hanya bertumpu pada Anda yang masih terus selalu (sebenarnya) hanya melihat.

Semesta...kini saya berair. Sepertinya masih akan terus membasah. Entah kapan datangnya, namun saya selalu siap untuk terus hanya bertuju pada Anda yang akan selalu terus (sebenarnya) hanya melihat.

I'm Theis. | V E R T

12.1.12

MAAF

Mengapa kesalahan seringkali diperbuat? Ego mengalahkan, emosi dipenyakitkan. Menusuk segala situasi dan kondisional batin hingga waktu. Memperdebatkan apa yang sebenarnya dipentingkan demi waktu ke depan. Meruncingkan segala hasrat yang diperbuat demi egosentris diri.

Heran selalu membelenggu, memperkosa dan menggerayami logika. Namun terkadang logika seringkali tertutup kabut. Menyelimuti hingga terus menjadi mendung. Kalap yang dibuat seringkali berucap salah sampai menggunjingkan masalah.

Kata maaf terus yang akan menjadi bunda. Tanda kasih itulah nampaknya pertanda.. Inilah manusia. Berupaya sekuat raga, mengalahkan bara, bakar rasa sebenarnya.

Kata maaf akan terus menjadi es, dimana mendinginkan penghulu rapuh yang terus bergemuruh. Meskipun lusuh itulah dirinya.

Kata maaf akan terus menjadi air. Sebagai peneguk dahaga bagi yang merasa dirinya haus dimakan ucap sahara. Mengeringkan suasana dan bahtera ikatan sesama.

Maaf adalah huruf, kata dan kalimat penolong. | V E R T

9.1.12

BAKAR

Remuk masa menghantam nyawa dengan segala duri bertindak sekuat baja. Satu objek menjadi raja dan memperbudak semua. Memakan rasa, membatin jiwa. Hingga bakar rasanya raga hingga ke pelupuk angkasa. Suatu hari dimana dia merasa lelah akan siklus jahanam ini. Ingin memuaskan sekitar tanpa berpikir untuk diri.

Terjun mengalir dari satu bulatan kaca untuk pembiasan satu lihatan. Menghempaskan apa yang serasa berabad terpendam. Menjadikan dendam, lalu evolusilah kutukan dari dirinya untuk semesta yang diperbudak. Menghalang segara rimba dan padang nestapa yag menyulam, menghunuskan vitalisasi organ berlian.

Entah mungkin ini adalah roda. Mobilisasi kehidupan yang semakin maju. Padahal sendiri pun belum memahami apa itu hidup dan mungkinkah ada objek hidup dalam kehidupan? Ini eksperimentasi atau korban dari jala rawa busuk dan kumuh?

Hiasan serabut hitam selalu ada tanpa diundang. Kiasan delusi gelap selalu datang tanpa dipancing padahal tak bergeming. Biarkan diri saja yang bisa bertahan dengan logaman berantai pada personal. Mungkin api memang kuat, tapi esok air masih dimungkinkan untuk bermahkota.

Baiknya diri bisa kalahkan api. Redam sang bakar tanpa tahu bakar itu menjadikan kecerdasan suatu detik, jam hingga hari nanti. Kita atau kamu mungkin diperbudak, tapi haruskah menjadi hulubalang berabad lamanya? Tidak! Tidak! Tidak!

Merugilah. Membuat kita mengalah dan hancur. Jangan biarkan hingga menjalar membuyarkan apa yang akan dan sudah ditanam. Itu salah. Lanjutkan bakar itu untuk fungsionalisasi yang guna untuk diri. Diizinkan egosentris dengan kewajaran yang ada. Perbolehkan jika memang baik menurut persefektif antara diri dan sekitar.

Melelahkan sudah sering dikalahkan. Dewasalah.
| V E R T

3.1.12

Lelap

Saat berdiri pada bubuk tanah berdasarkan irama debu. Gaun hitam, panjangnya rambut pun menggelapkan optik dari lancip jauh. Tegun prasangka, kecantikannya buat layu mawar dan sekitarnya. Senggama angin dan malam menggemparkan alam dan luar angkasa.

Tegap namun lembut. Keras namun anggun. Tidak jauh dari feminisme kawanan rembulan dan anak-anaknya rasi bintang berceceran. Kontrasnya kecantikan dan sesaknya nyawa terdengar dari dentuman vital. Padahal cita belum terwujud.

Memilih menjadi siklus. Menyatu bersama alam. Bereinkarnasi menjadi makhluk lain. Itu pilihannya. Tak ada pun yang mendengar auman gelap ketika semua terlelap dengan mimpi. Teriak murka, rancu dan memicu. Terperosok pada pekatnya liberal anal.

"Saya tahu kecantikan ini tidak akan ada guna bila aku tidak bersetubuh dengan tengah malam, gelap dan sunyi. Izinkan saya untuk teriak, tidur, mimpi, hingga lelapnya ajal membuka..."

Sedikit lelaki, dan itulah sensualitas yang terjadi. Merundukan kepala, tangan mengepal, berdiri anggun... Lalu menengadah pada Nona Bulan. Titik itu sebagai penutup, dimana kecantikannya terkubur menjadi bangkai. Batu nisan menjadi tanda, sebelumnya maki menjadi saksi.

"Saya tersenyum sebelum masuk neraka sana jika memang tersedia. Biarkan mereka murka. Biarkan mereka menerka."

Lelap dalam gelap ketika sekitar belum menangkap lanskap dirinya yang belum hinggap tertancap pada 3 titik rangkap.

Semoga lekas diampuni. | V E R T