18.1.12

Hari Ke 5

Hari ke 5 bertemu dengan banyak kisah serta masalah. Terus mewabah. Bingung huruf demi huruf ini untuk siapa. Untuk dia yang bernama Tuhan di sana? Yang mereka bilang Penyayang dan Pengasih?

Hari ke 5 bersapa dengan banyak salah dan dampak batin yang melemah. Remuk rasanya entah ingin mengadu pada siapa. Baiknya pada dia yang bernama Tuhan saja? Yang mereka bilang penuh cinta dan rasa ampun?

Hari ke 5 ini entah surat cinta atau pun surat dengan penuh doa. Mungkin surat dengan sepenggal kata dengan isi keluh kesah di dalamnya.

Hari ke 5 saya nyatakan ini adalah surat dengan doa, penuh cinta, kasih dan harapan. Semoga terlaksana hingga mencapai yang mereka bilang surga.

Hari ke 5 ini masihkah kamu melihat saya, hey kamu yang bernama Tuhan? Masihkah kamu menyayangi saya ketika mereka sudah membenci saya hingga mendunia?

Hari ke 5 saya ingin bersuara, saya sayang kamu. Seperti apa pun, bagaimanapun dan dimana pun kamu, saya hanya bisa menopang pada kamu kelak nanti hancur, hey Tuhan.

#30harimenulissuratcinta Hari #5 | V E R T
Segitiga antara dogma-logika-perasa.

2 comments: