Senin, 21 Mei 2012
Antara bosan dan malas saya memaksakan diri untuk keluar dari sarang lapuk. Mengajak seorang teman, mungkin bisa saya panggil adik. Kembali mengunjungi
Cafe Mang Ucup di pukul 14.00. Entah aura apa yang membuat cafe itu ingin saya singgahi berlanjut.
Tiba di tempat, saya segera memesan
Moccacino Ice, sedangkan si adik memesan
Cappucino Ice. Sembari menunggu, saya tidak akan menyiakan
550D. Langsung saya ambil beberapa momen gambar dengan adik sebagai sang putri yang bersiap dicumbu tuan lensa fix 50mm.
|
Daydream, Am I? |
|
|
Tidak lupa saya selalu menyempatkan kopi sebagai sahabat si
550D. Selain kopi, saya juga senang jika melihat abu dan asap menjadi beku ketika
550D menangkap mereka. Saya merasa obejek-objek tersebut lebih anggun daripada kumpulan prostitusi yang menari telanjang.
|
Cappuccino Ice always being her Boyfriend |
|
The Cigarette Making Love with My Friend |
|
|
The Smoke won't Kill My Work |
Ada satu objek yang paling sangat saya suka pada saat bersantai sore itu. Saya (sengaja) mengambil kacamata Ibu. Kacamata dengan penuh debu dan bernilai waktu era 80'an. Memang, aroma retro yang saya lihat sangat berbekas pada kacamata tersebut. Vintage tidak pernah pudar sepertinya
and that's the one of all my reason, why i love classic!
|
Retro 80's Eyeglasses |
Menengok jarum jam yang terus berlari ternyata waktu sudah menunjuk angka 4. Sungguh sore di waktu itu sangat cerah. Langit sedang tidak malu menampakkan warna biru mudanya pada hari itu. Awan pun mungkin sedang tidak berani menutupi langit yang sedang tersenyum pada semesta..
|
Seeing The Sky |
|
She Don't Need a Friend. Cappuccino is Her Boyfriend! |
|
Kissing a Cappuccino
|
3 hal yang saya suka saat hari itu. Kopi, kacamata dan sore. Sangat membuat si
550D merasa terdukung untuk terus semangat menangkap objek-objek manis. Saya merasa pada saat itu
550D lebih gagah daripada biasanya.
I give a lovely name for Mrs. Monday: 'Retro Cappuccino Day' |
V E R T
No comments:
Post a Comment