22.8.11

Cerdas & Damailah!

Ini neraka bagi mereka yang berpura-pura. Mengenakan segalanya berupa putih. Tempat penuh abu-abu ini akan mereka rusak bila dibuka pada masa disaat para awam berhenti makan untuk menunggu suara merdu di saat matahari terlelap.

Pencipta mencipta perbedaan agar bisa melihat dua sisi. Dimana perbedaan itu akan menjadi jalan ukur agar makhluk pencipta itu (sebenarnya) menjadi lebih pintar. Sayang, kebodohan sudah menjadi raja dunia. Mereka yang tidak menguntungkan angka dua hanya mengikuti satu jalan. Sangat bodoh!

Menghargai dengan ikhlas tanpa muluk dan busuk. Berat melakukannya.Beberapa yang mengaku dan diakui sudah cerdas pun susah berbuat itu. Mengapa? Aku lebih merasa, perbedaan ikhlas dan menghargai antar sesama itu adalah suatu ilmu hakiki. Mengibaratkannya seperti wahyu. Mungkin hanya beberapa makhluk yang memiliki kemampuan tersebut. Dan, mungkin beberapa lainnya hanya menjadi 'sikap', maka itu berkekuatan sementara.

Terlalu banyak makhluk bodoh yang jauh dari damai, perdamaian, kedamaian dan sulit berdamai. Aku (terkadang) masuk kedalamnya. Bagaimana menciptakan dan memperbaikinya? Bagaimana menimbulkan kicauan bururng putih yang merdu menenangkan antar sesama itu?

Terlalu banyak sesama yang membuang kado termahal yang pencipta beri. Makhluk pendendam inilah masuk seperti mereka yang bodoh. Aku tidak mengagungkan keadaanku, dalam diriku atau apapun aku. Namun, bila pemenuhan kecerdasanku sudah cukup untuk hancurkan raja kebodohan, maka aku (saat ini) ingin merubah dunia.

Mempersuasikan sekitar untuk saling memberitahu, saling menyadarkan, saling mencukupi, saling bertanya jawab, bahwa saling menghargai, saling berdamai, mendamaikan dan memberi damai antar sesama, baik yang mempunyai Pencipta, mempercayainya atau kosong sama sekali itu indah.

Semoga tulisan ini akan sejahtera. Mengajak 'mereka' sedikitnya, merubah logikanya bila berhasil. Dan, semoga kesejahteraan mereka yang (sudah) tahu tentang dua sisi baik & buruk membawanya hingga ke Firdaus sana. Beruntunglah mereka yang cerdas. Ingin menyebarkan kicauan burung emas yang menerangkan dunia dan sesama. Amiin.

Ketika Republik merasa merdeka, namun bodoh akan aturan dogma - Agustus 2011
V E R T

No comments:

Post a Comment