Hey, Nona menggumul saja asap
Tak kunjung jumpa menikmat senja
Lalu, pandang tanah liat satu tatap
Kelak berwacana denganya, sungguh manja
Hujan membisikan tangisan
Bimbang, wahai biduan aduhai
Rupawan penuh kedermawanan, sebutnya Tuhan
Tanyakan sang imaji yang hanya berandai-andai
Oh, ternyata lama berpikir
Menutup tujuan utama
Berevolusi seorang kikir
Berwujud kias nisan tanpa nama
Ah, diam beratus-ratus kalimat
Padahal maunya melumat
Tiap-tiap tanda tanya berantonim nikmat
Sialnya Nona sudah tamat
Terlalu jahanam untukmu,
bila dibuat terus berdiri
memaknai inilah pesakitan siklus
V E R T
Tak kunjung jumpa menikmat senja
Lalu, pandang tanah liat satu tatap
Kelak berwacana denganya, sungguh manja
Hujan membisikan tangisan
Bimbang, wahai biduan aduhai
Rupawan penuh kedermawanan, sebutnya Tuhan
Tanyakan sang imaji yang hanya berandai-andai
Oh, ternyata lama berpikir
Menutup tujuan utama
Berevolusi seorang kikir
Berwujud kias nisan tanpa nama
Ah, diam beratus-ratus kalimat
Padahal maunya melumat
Tiap-tiap tanda tanya berantonim nikmat
Sialnya Nona sudah tamat
Terlalu jahanam untukmu,
bila dibuat terus berdiri
memaknai inilah pesakitan siklus
V E R T
No comments:
Post a Comment