15.12.12

Tiada Nona

Hey, Nona menggumul saja asap
Tak kunjung jumpa menikmat senja
Lalu, pandang tanah liat satu tatap
Kelak berwacana denganya, sungguh manja

Hujan membisikan tangisan
Bimbang, wahai biduan aduhai
Rupawan penuh kedermawanan, sebutnya Tuhan
Tanyakan sang imaji yang hanya berandai-andai

Oh, ternyata lama berpikir
Menutup tujuan utama
Berevolusi seorang kikir
Berwujud kias nisan tanpa nama

Ah, diam beratus-ratus kalimat
Padahal maunya melumat
Tiap-tiap tanda tanya berantonim nikmat
Sialnya Nona sudah tamat

Terlalu jahanam untukmu,
bila dibuat terus berdiri 
memaknai inilah pesakitan siklus 
V E R T

No comments:

Post a Comment