24.5.14

Melenguh Saat Peluru Menembak Mayatku

Bersusah payah memanjat tebing. Yang didapat hanyalah pasir bersisik. Berbisik, mengusik dengan klasik di tengah manisnya pahit.


Keluh berpeluru, mengadu semu di antara majemuk-majemuk remuk. Mundur ketika maju dan maju ketika terjun. Seketika itulah aku bermalu pada diriku yang tidur dalam satu peluk.

Dalam mimpi, mendengkur sekuatnya. Lelah dilahap waktu. Tak percaya yang ditangkap saat bangun: Aku sendiri dalam kesendirian di tengah rumitnya impian.

No comments:

Post a Comment