20.1.15

BABI

Semoga dendamnya selalu menyertai keseharianmu. Membuatmu semakin jijik di hadapan dunia. Tidak akan ada firdaus tangga keberapapun yang akan terima kekejianmu. Kelak kelaminmu lekas membusuk tak diterima bumi. Disiksa semesta dengan seninya. Tak akan ada seni apapun yang mampu terima buruk rupamu. Meski kini dalam atas nama seni kamu berupaya agar diterima semua ekor manusia, tapi aku mampu melihat munafikmu. Dari arah mana pun. Hutan, laut, biru, bahkan sangkar yang pernah kamu pelihara pun akan rusak selama kamu hidup ataupun kelak mati.

Harapnya gelap selalu akan selimutimu. Bukan hanya lumpur yang sering kau jilati dan nikmati, kini batin diri semoga lekas tercipta agar kau tak diterima tanah dari lanskap manapun.

No comments:

Post a Comment