1.2.16

Berdiri

 Koji Kondo - Serenade of Water


Terkurung dalam pekat hitam. Terbawa ramainya riuh bayang gema. Tak mampu atau tak mau mengukir tangga-tangga cita. Berusaha pun hanya diam dan mati dalam kubang lubang supernova. Merasa renyah sesudahnya. Maka, diteruskanlah, setelahnya.

Helaan udara terhembus. Lesunya makin melemah. Sukar berkata, tak ingin berusaha. Kemarin, saat ini, dan mungkin nanti akan tetap menikmati. kebangkaian ini.

Jantung bergemuruh hingga pesatnya meluncurkan merah muda yang melempar rasa. Diri menikmati sapaan sendiri. Tanpa pacuan apapun, atau picuan dari manapun. Tahunya, kesendirian yang membangkitkan hidup dari matinya sendiri. Sendiri.

"Tidak takut untuk takut pada ketakutan-ketakutan..."

Gumaman itu  melanjutkan langkah-langkah bekunya. Meremukan bangunan-bangunan keputusasaan.

"...dengan sendiri, hijau akan tumbuh lagi..."

Hanya perjalanan yang perlu dijalani. Selanjutnya, menyaring yang perlu dilahap untuk logika dan raga, hingga temukan ukiran-ukiran untuk dilukiskan.

No comments:

Post a Comment