14.3.12

Siklus Semesta

By Anugrah Galih Garliaji
Terkadang dan terkadang. Merasa suci dalam suatu masa tertentu. Indah, kokoh, tawa, lari, terbang, jingkrak, tersenyum kepada alam, merah muda romansa dan akhirnya merasa lebih hidup.

Terkadang dan kembali terkadang. Berperasa ketika dalam sudut layu. Gugur pada sebab beban terberat. Kelam bermanis hitam. Lalu tenggelam sampai tak mampu bersemayam dalam janin dunia.

Kamu, mereka, bahkan kita, ada dalam kesinambungan dua. Terkadang dan selalu terkadang. Entah sulit, entah mudah. Sulit mempertahankan, mudah diruntuhkan. Pengibaratan seperti roda bahkan layaknya tiba-tiba membunuh dada. Siklus hitam dan putih itu buat sendiri untuk terkadang menengadah dan menunduk.

Sepertinya hanya dapat atau mungkin pasti mampu menyingkapi, apa yang sudah dan belum tersingkap. Berjalan dan belajar hingga selalnjutnya menanti yang akan disingkap.

Selalu dengan dogma, dan pasti berkata semoga. | V E R T

No comments:

Post a Comment