Jemari-jemari Biru membuka. Melebam bermerah jambu menyambut ruh hijau bersipu sambut untuk menyapu ragu bagi Biru. Bila Hijau menjalang menjamah tanah beserta belatung nanah, liberalkan pupuk2 semesta untuk kesuburan ruh2 yang berniaga di Firdaus dunia.
Sesangka salahmu menyalahkan yang tersalah sesampai melayu mendayu sungguh tangguh, gundahkan dedaunanmu menggugur kelabu dalam basi labu.Gugur, busuk, coklat & sepia. Tak begitu ketika Biru bersulam sapa Hijau. Dulu Abu, dengan kelabu. Kini jahitan kata menyulam selalu kalbu.
Sesangka salahmu menyalahkan yang tersalah sesampai melayu mendayu sungguh tangguh, gundahkan dedaunanmu menggugur kelabu dalam basi labu.Gugur, busuk, coklat & sepia. Tak begitu ketika Biru bersulam sapa Hijau. Dulu Abu, dengan kelabu. Kini jahitan kata menyulam selalu kalbu.
Masih mengenali dua ini?
Itu Hijau dari Abu yang sudah mati.
Kini sambut Biru penuh hati-hati
Sampai tergenggam terus ke galaksi nanti
No comments:
Post a Comment