18.5.13

HARI AGRARIA

Berpegangan tangan dalam seluruh semesta gelap. Cahaya masih jauh disampai. Mereka memetik matahari dan membentuk burung kertas serta pepohonan dalam pohon. Mereka terus berjalan saat jalanan berbatuan,  maupun statis memakai saja. 

Memang belum lelah karena bersama, dipercaya Semoga dan Amin ialah kekuatan melebihi Bulan dan anak-anak antariksanya. Sama seperti auman Serigala Baik Hati, tetap saja Semoga dan Amin masih mengiringi. Atau Ratu Bambu yang menjelma menjadi Hitam-Putih tertidur membanjiri ranjang, tetap saja Semoga dan Amin mengkesinambungkan mereka-yang-masih-tetap-ingin-berjalan.

Kerikil-kerikil berdarah kerap membasahi pelupuk mata berdua. Masih berjalan, namun terkadang sepi di lorong gelap. Cahaya tetap saja bersahaja yang masih menunggu mereka untuk mengabulkan Amin-nya. Tertulislah dalam hatinya masing-masing, "Semoga prosesnya selamat hingga sampai tujuan."

Dan, hingga saat ini ialah hari salah satu untuk merayakan dengan sederhana. Tanpa figura mesra berdua. Hanya sebuah hadiah Semoga dan Amin membaluti di setiap rasa merah jambu yang ditanam berdua, tentu setiap waktunya. Ada tabungan rindu, ada kumpulan Amin dan Semoga tetap menjadi pemasukan tepat di antara Langit dan Laut, yakni Hutan yang dijunjung sebagai Rumah.

Hari ini diingat saat pepohonan bersejuk ria bekerja sama dengan udara meniupkan tenang yang sama-sama bersama untuk meromansakan kelahiran di Sabtu Dini Hari. Ini tahun ke 22 yang masih hidup. Hari ini ialah hari dimana segala tanaman tersenyum merayakan kesuburannya yang harapnya terus semakin subur mengabulkan Amin-nya. Semoga, Amin.


Selamat Mengulang Muda
Selamat Hari Agraria ke 22

Bandung,
Menabung Rindu
Mengumpul Semoga
Mengabul Amin

Dzikry Puji Gustina - Astronaut No. 5 - Panda

No comments:

Post a Comment