Bandung, 02.47
Nadira, kamu kompleksitas. Bagian hidupmu ialah puzzle. Berbelit, implisit dan menyempit.
Nadira, diammu cerminan keekspresifan diriku saat mencari berani di dalam tumpukan tanda tanya.
Nadira, rumitnya lembaran kisahmu ialah pengisi harianku. Ketika aku lelah diburu waktu, kamu setia beri kesejukan kata.
Nadira, kini kau menutup kisah. Kelak mungkin terbuka kembali lebaran katamu untuk mendorong ingatku bahwa manusia menjalankan hidup dan kehidupannya dengan rasa, dengan hati.
"Percayalah, bunga serunimu selalu harum selamanya dalam firdaus sana." - VERT
Nadira, kamu kompleksitas. Bagian hidupmu ialah puzzle. Berbelit, implisit dan menyempit.
Nadira, diammu cerminan keekspresifan diriku saat mencari berani di dalam tumpukan tanda tanya.
Nadira, rumitnya lembaran kisahmu ialah pengisi harianku. Ketika aku lelah diburu waktu, kamu setia beri kesejukan kata.
Nadira, kini kau menutup kisah. Kelak mungkin terbuka kembali lebaran katamu untuk mendorong ingatku bahwa manusia menjalankan hidup dan kehidupannya dengan rasa, dengan hati.
Mencari Seikat Seruni |
No comments:
Post a Comment