3.11.12

Fobia Takut

Piada: "Mengapa kamu telanjang berselimut gelap Dumm?"

Dumm: "Saya takut cahaya mengulurkan tangannya untuk membuat diri menjadi normal seperti lainnya."

Piada: "Mengapa kamu memeluk benda mati?"

Dumm: "Dia tidak mematikan selayak yang kamu kira. Dia pelengkap yang sangat tahu tentang rupaku sebenarnya dibanding mereka yang hanya tahu saya adalah seorang bodoh."

Piada: "Apa yang kamu tangiskan?"

Dumm: "Malu karena diri adalah benalu. Mengasaskan emosi hingga menutup diri bagi logika dan hati. Terlalu menjadi pelaku drama sampai saya mati rasa."

Piada: "Apa saja yang kamu rasakan saat ini?"

Dumm: "Takut dan ketakutan."

Piada: "Sebutkan ketakutan yang paling menakutan dalam rasa takutmu, Dumm!"

Dumm: "Saya takut simbolik hawa meninggal. Saya takut menjadi stagnan. Saya takut bercuram merah hati yang sangat dalam."

Piada: "Kamu percaya konsistensi Pencipta dan Badut?"

Dumm: "Jelaskan."

Piada: "Pencipta menciptakan ketakutan agar kamu terlahir berani. Badut diciptakan ceria agar dia tidak terlihat lemah untuk terus menutup kesenduannya pada dunia."

Dumm: "Lalu, fungsi kamu berkata?"

Piada: "Karena aku adalah sisi di saat kamu sedang kambuh dan aku berusaha untuk selalu ikut berperan dalam proses kesembuhanmu."

Dumm: "Ada yang lainnya?"

Piada: "Mereka ada dan tidak terhitung. Terutama Dia yang sedang berdoa selalu agar kamu mampu menjadi makna laut yang tenang."

Dumm: "Haruskah saya sudahi?"

Piada: "Segera sudahi penyakitmu. Aku, Dia, mereka, dan Semesta akan selalu membantu memicu untuk kamu agar lekas sembuh."

Dumm: "Jika saya sembuh, maka saya mati."

Piada: "Maka kamu tidak akan mampu untuk memicu Dia dan mereka untuk mengerti lagi makna bertahan dalam mempertahankan yang harus dipertahankan."

Dumm: "....."

Piada: "Nikmatilah artian baik dan buruk di antara jiwa dan ragamu Dumm. Sempurna itu relatif."

Dumm: "Saya akan selalu mencoba dan berusaha jika memang rasanya saya mampu untuk melakukannya."

Piada: (Senyum)

Dumm: "Saya ingin berpetualang ke dunia bernama luar. Temani dan hibur saya jika kamu mampu."

Piada: "Mengatasnamakan Piada adalah tanggung jawabku untuk menghiburmu dan mereka. Ayo lekas bergegas Dumm!"

Terima kasih Piada dan kamu yang ingin pergi ke Pantai nan jauh adanya Jingga di sana.
V E R T

No comments:

Post a Comment