30.3.14

Jubah

Boros kata-kata dalam prosa, habislah sajak bersuara. Tidak yakin pada apapun sembari sumpit Lucifer memotong leher kalimat-kalimat puji. Seni menyegarkan anggapnya, menyeruakan gembira di neraka. Mengutuk yang bersahaja di piramida atmosfera. Percuma kini menjadi raja dan kutuk berada di sekitarnya. Diam saja bermakna mati saat hidup bersama kehidupan.

Tenang sudah tidak ada di lahap samudera. Yang kini mengudara malah berair berakit di muka lembar-lembar jahanam. Siapapun bisa membaca, setelahnya redup akan didoakan. Yang menunggu binasa sudah binasa mayornya ketika hidup. Dan akan tiba saatnya hitam tak lagi bertik-titik di lelang para malaikat berjubah tanduk.


No comments:

Post a Comment