26.4.14

मी

Sebab telah dipulangkan pada penjaga ego, membuyarlah aku pada egosentrisku sendiri. Pesakitanku adalah pucuk dari orang tua. Pergi dan kembali membiarkan kandungnya sendiri.

Di angka ganjil, aku menemukan kerdil yang mahir. Obat berupa bagian dari kecanduanku, manusia berbatang.

Ku gambarkan ibu dan bapak pada manusia itu. Manusia yang menjemputku saat hujan, menyelaku saat ingin pergi dan bertahan di tengah hutan saat emosi. Namun, salah.

Kini, 23 ku nikmati. Nietzsche masih mendoa dan aku lebih baik mengembara menggerakan raga di 24 dalam 7. Tulusku agar lekas sembuh. 

"Saat ingin mengerti diri sendiri, aku hanya dikepung asap dan mengukir prosa di atas nisan tanpa membuatnya jadi emas."

No comments:

Post a Comment