2.4.14

Gugur, Pelangi

Cerita selanjtnya, berawal dari benih. Berkembang menjadi sebuah pengembangan di ambang lembayung terbang. Dijadikan lah sosok seorang. Kelak menjadi orang-orangan di antara orang-orang. Kelak, tanya jawab lahir, logika campuran rasa hadir.

Ada yang mati, ada yang berharap, ada pula yang remuk dihancur udara dan waktu. Sebagian pasrah, sebagian berdoa. Yang tidak percaya, tidak perlu berkoar bersama hampa. Setelahnya pun bahwa oranye akan bergradasi di pelupuk angkasa. Membentangkan selendang langit. Meraja untuk semesta sepi.

Klimaks,

"Pelangi itu ada di setiap mereka yang bermimpi. Yang gugur, baiknya mati. Tidak perlu dikubur kafan. Biar saja ingatan yang merestui pilihan firdausnya sendiri-sendiri."

No comments:

Post a Comment