19.12.11

PUTAR

Saya jinjit, mengadah ke Utara. Dalam suatu batas yang dibatasi sebuah perbatasan. Jinjitan perlahan menundukke Selatan. Lalu, inilah abstraksi dimulai.

Saya jongkok, menyentuh lutut ke Barat. Terjadi dalam sebuah aturan yang teratur namun berhambur. Memuntahkan sendi-sendi arang. Hitam, kelam dan sebenarnya rapih tersulam.
  
Saya jingkrak, melompat terbang ke Timur. Menggali gradasi oranye. Berbunda lembayung, berayah senandung redup. Lembah saling bergulung menjadi tiga titik. Hilang dari satu optik.

Saya jerit, mengumpat 360 derajatkeliling dunia. Mencari yang wajar atau normal untuk dipilih. Mengutuk agar terketuk satu penetapan agar dikhususkan tepat pada Utara, Selatan, Barat Timur dan...UNIVERSE.

Percaya, yakin, semiotik, estetik hingga skeptik. Tergabung menuju melankoli yang absurd berharmoni. Satu lanskap dimana abstrak tertunda menuju...realis berkritis manis.

Yang Melihat itu tidak terlihat, tapi sebenarnya memperlihatkan apa yang akan dilihat. Saya jinjit, jongkok, jingkrak dan jerit apa itu hanya ilusi berevolusi delusi?

09/12/2011 03.00 pm | V E R T

No comments:

Post a Comment