27.12.11

Penghapus

Hai, penghapus, maafkan pensil ini yang hina.
Hanya bisa menjadi coretan bangkai buat hidupmu merana.
Selalu buat dosa dalam lembar kertas kehidupanmu.
Semoga tetap mau bimbing coretanku dengan sisa penghapusmu

Kamu semakin lusuh dan kumuh.
Percikan mengalir seadanya saja melihatmu.
Takut kamu menghilang segera dikenang.
Sampai saatnya hidupku berkisah malang.

Hanya sajak murah ini saja yang dapat diberi.
Biarkan pensilmu ini tetap menjadi hijau tanpa rasa awam yang selalu iri.
Enam huruf berbalas empat kata akan selalu terlontar.
Hingga sebelas kata pun akan selalu mengantar.

Meskipun kamu semakin belulang,
Selalu, aku akan tetap menjadi belalang.
Lompati daun, bunga hingga semua tumbuhan bergoyang ceria.
Agar kamu pun merasakan hangatnya selalu bersama tiada tara.

#sajak5hari : Untuk yang telah mau menghidupkan Piada kepada Tuan Kehidupan | V E R T

No comments:

Post a Comment