23.11.12

I (We) Love You

Kamu berhak memilih apa yang ingin kamu pilih atas dasar karena pilihan itu pantas untuk dipilih. Hidup memang penuh ego dan terkadang kita terlalu menjadi buta karena ego itu. Hingga akhirnya seorang kamu pun membutakan sekitar. Jangan cepat menggoyah karena pertentangan pendapat dan pemikiran dari kiri dan kanan. Sebenarnya kamulah penentu. Mereka, aku dan kami hanya berseru agar kamu tak terus berseteru dengan goyahnya keyakinanmu setiap waktu. Aku dan kami memaklumi segala kekuranganmu. Aku dan kami menyayangimu. Bahkan sangat terlalu ingin menjaga karena rasa takut aku dan kami ini sungguh berseni. Artian takut akan segala kesakitan yang kamu alami mambuat kamu cepat untuk berkelupas. Termasuk melepas eksistensi sebuah jubah cantik yang selalu melindungi rupa sutramu dari beberapa koloni yang ingin melepas jubah itu dari dirimu.

Ini mungkin subjektifitas seorang personal yang memiliki banyak pola dalam pemikirannya. Bahwa sebenarnya keyakinan itu akan datang pada saat kamu ingin membuka tangan, pintu, beserta jendelamu untuk dia yang bernama yakin. Aku sebagai sebagian hanya mampu mewajari, karena aku tahu, setelah tahu, aku berperasa untuk empati, maka aku akhirnya mengerti. Ya, mengerti untuk memaklumi segala kekurangan yang pada hakikatnya ada pada seorang bernama kamu, kami, kita dan semua selaku pelaku semesta.

Setulusnya aku dan kami akan selalu meneduhkan seorang kapas yang selalu rapuh tercabik jemari-jemari adam yang kerap menyakiti. Jadi, jangan pernah menyerah untuk belajar bagaimana caranya  berusaha untuk segera membuka tangan, pintu dan jendela kamu untuk dia yang bermakna yakin. Aku dan kami akan selalu memeluk kamu di saat kapan pun yang kamu butuhkan bahkan tidak di saat kamu butuhkan sekali pun, aku dan kami akan selalu memelukmu. Memeluk seraya berkata untuk selalu peduli bila di saat kamu bersuka, berduka. atau pun berperasa asa yang dirasa sangat lelah sekali. Maklumi pula bahwa aku dan kami pun memiliki beberapa indera selayaknya berfungsional, di antaranya untuk berbicara atas pemikiran yang dipunya hingga berbuah pendapat, yang meski itu terkadang meretakkan organ merah hatimu.

Maaf, jika aku dan kami terlalu menyayangimu.
Terima kasih jika kamu mau mengerti aku dan kami.
Semoga aku, kamu dan kami sehat selalu untuk saling mengerti.
Amin.


Too much caring to you!
I (We) Love You, Fraya :)

4 comments: