8.7.13

Oreo, Jeruk dan Coklat

Oreo sepucuk vanila kental dingin. Berguna unuk melumerkan bara. Pait hitam bulir krakernya menggemaskan remasan larva. Setiap gigit dan jilatan rasanya ada sebuah kelopak tangan yang terbuka. Namanya diberi harap.

Jeruk apapun berwarna oranye campur hijau. Semua manusia membutuhkan asam meski asam memasamkan raut. Terkadang selain dengan kerendahan hati, asam lawan saja dengan asam. Jangan lupa secarik senyum kecut tulus diakhir tegukan bantal bulirnya.

Setelah semua dicicip, larutkan saja ke setiap gusi. Tempelkan pada butir-butir tulang minimu itu. Lalu tertawalah selebar kau yang dimampu. Lihat di bawah panggungmu. Mereka tertawa dan bertepuk tangan berkat coklat yang kau selipkan manisnya di hidupmu.

Ini obatku dan racunku. Sekurangnya, selebihnya dan secukupnya, cukup aku saja yang menyajikannya. Tidak perlu kamu ikuti sajianku. Tolol!

No comments:

Post a Comment