19.11.11

Para Pemicu

Ini tulisan saya yang sangat berbeda diantara semua tulisan yang pernah saya publish. Yah, sesekali bolelah menulis yang 'agak' membuka rahasia tentang siapa saja 'mereka-mereka' yang telah memicu saya dari awal hingga masanya sekarang untuk berproduktif dalam merangkai huruf dan sangat berpengaruh pada seorang Dzikry Puji Gustina hingga di masa kini.

Baiklah pembaca maya sekalian, mari langsung kita lihat semua sosok itu satu persatu.

1. Fitria Zackia
Aries, April 17th 1991

Sahabat yang paling sayang & peduli diantara semua sahabat perempuan terdekat yang berada di sekeliling saya. Kakak sekaligus 'wanita' yang sangat berteka-teki.
Dengannya sudah bersahabat dari 12 tahun lalu, tepatnya dimulai sejak duduk di kelas 3 SD. Dulu saat masih bocah-bocahnya kami sering tukar menukar diary kami. Saling membaca apa isi diary kami tanpa ada rahasia. Dari kebiasaan itulah, hingga kini saya menjadi terbiasa menulis meskipun sudah tidak di media 'buku harian' lagi. Terima kasih Kakak Misterius \m/

2. Wiwan Saeful Ridwan
Leo, 27 Juli 1985
Rasanya ingin tertawa mengingat tepat di umur 13 tahun saya pertama kalinya tahu dan merasakan suka pada lawan jenis. Sering dan banyak sekali yang menyebut rasa suka saya pada lelaki yang berbeda usia 6th ini adalah cinta monyet. Apa pun sebutannya, saya bersyukur bisa diberi rasa suka pada lelaki sastra inggris ini. Toh saya tidak sia-sia selama 3 tahun menjadi secret admirer si Pangeran Picisan ini, hasilnya saya mampu untuk terus bisa berpuisi dalam diary di masa sekolah menengah pertama saya *uhuk ;))

3. Riski Purnama
Libra, 28 September 1987
Ini? Ekhem, mantan yang sangat sangat sangaaat paling berpengaruh besar terhadap segala perubahan yang ada pada diri saya. Mantan yang paling sangat berkesan di antara semua mantan. Kekasih pertama yang memberikan banyak pelajaran, hingga saya mengerti untuk pertama kalinya sosok 'lelaki' itu seperti apa. 3 tahun saya membuat kisah yang berliuk, berombak dan berpuyuh. Kisah kami tidak selurus yang sekitar lihat karena kami berhubungan lama atau apa pun itu persepsinya. Setiap kisahnya saya tuangkan pada buku harian yang tentunya hanya saya sendiri yang tahu. Khusus untuk buku tentang saya dengan kisahnya tidak saya buka setiap helainya pada siapa pun dan termasuk pada dia sendiri. Dia selalu membimbing ke setiap 'dunia' baru, buat saya semakin cerdas, berwawasan, dan dia mengawali di antara semua yang membuat saya yang awam menjadi 'sesuatu'. Terima kasih, kamu akan terus saya kenang sebagai Pintu :)

4. Ari Sukma Adji
Libra, 21 Oktober 1988
Nah, ini mantan yang paling bijak, motivator dan tentunya pintar. Dia pintar memicu dan mengubah saya yang emosional menjadi lebih terkendali dalam berpikir dan beridealisme. Sebelumnya saya yang sangat kekanakan kini jadi lebih cerdas untuk tahu bagaimana menjadi bijak untuk menolong sekitar. Hingga memicu saya untuk berkesenian dan menulis seperti sekarang, dialah pelaku utamanya! Terima kasih Professor! Hubungan kita yang kandas beberapa bulan lalu akan terus saya jadikan pelajaran :">

5. Wildan Maulana
Sagitarius, 23 November 1990

Tepat di tanggal 18 September saya terima permintaan pertemanan dia di sebuah jejaring sosial biru. Sedikit ada peraduan di awal lembaran kisah, tapi setelah waktu beralur dan terus berbaur terjadi suatu penyatuan antara abu dan hijau. Selalu dan selalu abstraksi hadir di antara kami. Yah, saya menikmati karena saya suka dan akan terus 'membuka' selama sosok monokrom ini terus buat pipi saya merah atau guling-guling depan monitor. Dia salah satu pemicu yang dulunya saya hanya hanya ingin 'diam', kini memunculkan sosok Hijau yang semakin 'hijau'. Rasanya memang asik dipicu seorang 'hama', tapi di antara kedua sisi saya memilih dia sebagai 'pupuk' untuk pohon imaji saya. Terima kasih Tuan Abu :-"

6. PENCIPTA
----------------

Bagi kalian yang percaya akan adanya dia, saya mungkin tidak perlu menjelaskan lagi. Dia sangat berpengaruh untuk kehidupan saya, kamu, anda, dia dan sekitar. Semuanya. Dia yang menciptakan saya otak, tangan, dan segala organ tubuh yang dapat membantu saya untuk berproduktif. Saya tidak akan menyiakan apa yang sudah tercipta dan dicipta. Sangat berterima kasih amat sangat, syukur akan terus saya lontarkan dan lakukan sebagai kewajiban. Kamu yang paling nomor satu diantara semua pemicu. Karena kamu, saya dipertemukan dengan mereka yang sengaja maupun tidak telah memicu saya menjadi lebih yang terbaik dari seorang Dzikry Puji Gustina. Terima kasih seperti apa pun kamu, saya sayang kamu :*

No comments:

Post a Comment