9.10.12

10 Juli 1990

"Mah, sedang apa di sana? Sehatkah? Neng di sini sedang tidak tentu. Apakah dengan sastra, Neng mampu untuk memberimu sesuatu? Jaga pola makan ya. Jangan lupa susu khusus untuk kontrol gula darah dan kalsiumnya rajin diminum. Meski saat matahari sedang berlari, yakinlah harapan-harapan Neng dari sini selalu menemani Mamah."

"Pap, pasti baru pulang ya dari Sumedang? Cape sekali ya bolak-balik Garut-Sumedang hanya untuk menemani si Mamah yang tidak mau sendiri di ranjang setiap malam. Oh iya Neng di sini sedang risau. Apa Papap tahu sebenarnya Neng lebih mencintai menulis daripada menggambar? Sayang ya, dari dulu Papap tidak pernah tahu berapa banyak kumpulan buku diary Neng yang tersimpan banyak di dalam lemari lusuh 'itu'."

"Mah, Pap, maaf jika Neng sering bungkam, diam menutup organ lembut itu tanpa berucap selalu apa yang Neng mau. Neng hanya berani menumpahkan kata dalam bentuk prosa berburuk rupa. Terlalu biasa dan tidak istimewa untuk semacam pahlawan seperti kalian yang sungguh nyata keindahan surgawinya. Bilamana suatu hari kalian tahu akan semua kalimat-kalimat ini, Neng hanya ingin kalian tahu bahwa ini adalah seberkas doa. Doa dengan kata, 'Semoga kalian tercinta selalu sehat walafiat agar kalian akan terus mampu untuk sedikit demi sedikit mengetahui banyaknya kumpulan kata yang Neng dedikasikan untuk semesta dan untuk kalian nanti.' Biarkan 'amin' menjadi pintu penutup kalimat-kalimat ini. Meski kedurhakaan ada dalam sisi tercuram sekali pun, percaya saja Neng selalu dan akan terus menyayangi kalian. Dan Neng percaya, kalian selalu merasakan pendaman kasih ini, meski Neng selalu bertopeng dalam pentas kehidupan kalian di Rumah Retro kita."




Untuk 10 Juli 1990 dari 5 Juli 1991,

No comments:

Post a Comment