7.10.12

DISTORSI - KEMATIAN DINI

Bising berurat darah. Terpenjara dalam kubangan langit. Persamaan jeruji runcing menghantam peluh raga. Hantaman risau teriakan ratusan manusia rusuhkan suasana.

Kicauan-kicauan distorsi setiap sudut tanduk menyergap jiwa. Diam namun berjingkrak lelah. Tak mampu bergerilya meski semata mencairkan nanah.

Pasukan para setan menyerang dengan beribu kilauan kepalan tombak. Makna semangat untuk mengurung satu jiwa terdampar sesat. Kesialan terbata hanya menganggukan asa dalam rasa geram menyeram.

Distorsi ini hendaklah mati. Hujan berpeluh lain, berkata aku ialah kematian dini.
V E R T

No comments:

Post a Comment